BOGOR, kabar1.com – Orangtua calon peaerta didik baru (PDB), tahun ajaran 2018/2019, mempertanyakan puluhan ‘bamgku’ kosong di SMPN Negeri 3 Kota Bogor. Karena, calon siswa baru dari luar kota yang mendaftar dan diterima di sekolah tersebut, hanya 8 orang. Sedangkan jatah untuk mereka, diberikan sebesar 10 persen dari kuota atau 29 orang.
“Kami kira kekosongan tersebut akan diberikan kepada calon peserta didik baru, melalui seleksi ulang. Gak taunya, secara diam-diam diberikan kepada oknum-oknum tertentu. Karena, saat kami ke sekolah tersebut, panitia menyatakan sudah penuh,” ujar sejumlah orangtua calon PDB, yang mengaku bernama Tuti, warga Tegallega, Bogor Tengah, kepada Bogor1.com, usai mendatangi sekolah yang berlokasi di Jalan Malabar, kemarin.
Katanya, ia mendatangi SMPN 3 Kota Bogor, tak lain untuk mencari informasi kekosongan tersebut akan diisi oleh siapa. Karena, pada saat pengumuman, warga luar kota yang diterima hanya 8 orang dengan nilai ujian nasional sebesar 219,00.
“Kata panitia PPDB SMPN 3 kepada kami, untuk kelas VII sudah mencapai 288 orang. Jadi, sudah penuh dan silahkan mencari sekolah swasta,” ujarnya menirukan ucapan guru di sekolah itu.
Mereka juga menduga, bangku-bangku yang kosong tersebut telah diberikan kepada kerabat terdekat oknum, tanpa melalui seleksi ulang atau keputusan Wali Kota Bogor.
“Soalnya, dalam Juknis PPDB Kota Bogor, pengisian dan pengaluhan bangku kosong, khususnya kuota luar kota tidak jelas,” pungkasnya.
“Kalau kami membaca Juknis PPDB, hanya jalur apirmasi yang bisa dialihkan. Sedang jalur akademik, tidak ada!,” tambahnya.
Sayangnya, ketika hal itu hendak dikonfirmasikan, Kepala SMPN 3 Kota Bogor, Nyayu Toyibah tidak bersedia menerima Bogor1.com. Sedangkan Ketua PPDB Kota Bogor, Jana Sugiana hanya menyatakan kekosongan ‘jatah’ luar Kota Bogor dan sepenuhnya wewenang kepala sekolah yang bersangkutan.URI